Siapa yang meragukan keberhasilan pendidikan di Finlandia sekarang ini? Finlandia hadir dan menjelma menjadi negara yang paling baik dalam pendidikan dengan pola belajar yang tidak muluk-muluk.
1. Anak-Anak Bersekolah Setelah Berusia 7 Tahun.
Bandingkan dengan di Indonesia. Orangtua berusaha dan memaksanakan agar anaknya masuk sebelum 5 tahun, dengan alasan anak sudah pintar membaca, menulis dan berhitung.
2. Belajar 45 Menit Belajar, 15 Menit Istirahat.
Di Fakfak Papua Barat, rata-rata belajar:
SD belajar 105 menit, Istirahat 15 menit,
SMP belajar 120 menit, Istirahat 15 menit.
SMA belajar 180 menit, istirahat 15 menit.
3. Semua Sekolah Negeri Bebas Dari Biaya. Sekolah Swasta Diatur Secara Ketat Agar Tetap Terjangkau.
Di Fakfak semua sekolah negeri diperintahkan untuk bebas biaya, tapi biaya operasional sekolah kurang mencukupi, sehingga banyak kegiatan yang tidak berjala sesuai RAPBS.
4. Semua Guru Dibiayai Pemerintah Untuk Meraih Gelar Master. Gaji guru Termasuk Dalam kelompok Pendapatan Paling Tinggi di Finlandia.
a. Guru di Indonesia guru D2 PGSD, dan D3 masih terlalu banya, sehingga untuk membiayai pendidikan setara master masih menunggu hingga 10 tahun ke depan dari sekarang (2015).
b. Gaji guru di Indonesia masih jauh di bawah gaji Polisi/TNI, Dokter, dan tenaga profesi lainnya. Sedangkan sertifikasi diberikan kepada guru dengaa sejuta macam persyaratan.
5. Guru Dianggap Paling Tahu Bagaimana Cara Mengevaluasi Murid-Muridnya. Karena Itu, Ujian Nasional Tidaklah Perlu.
Layak disampaikan terima kasih kepada Mendikbud karena telah menghapuskan UN sebagai penentu kelulusan siswa. Standarisasi Nilai perlu, tapi bukan menjadi penghalang atau momok bagi siswa dan sekolah.
6. Siswa SD-SMP di Finlandia Cuma Sekolah 4-5 Jam/hari. Buat Siswa SMP dan SMA, Sistem Pendidikan Mereka Sudah Seperti di Bangku Kuliah.
Di Indonesia, siswa bisa sekolah sampai sore (7-8 jam/hari).
7. Tidak ada Sistem Ranking di Sekolah. Finlandia Percaya Bahwa Semua Murid Itu Seharusnya Ranking 1.
Di Indonesia, rangking menjadi pedoman dalam memacu siswa untuk berprestasi dan mengevaluasi belajar bagi siswa, guru, dan orang tua.
Disarikan dari tulisan Sdr.
0 komentar:
Posting Komentar