GURU SMA

Foto guru SMA N 1 Fakfak Tahun 2005

Meriam Masa Penjajahan Jepang

Peninggalan Jepang di Distrik Kokas, berupa meriam yang merupakan basis pertahanan Jepang pada masa Prang Dunia ke-2.

Kota Fakfak

Guru wajib mengikuti perkembangan zaman dalam mengembangkan profesi kependidikan.

Kota Fakfak

Ikon Baru Kota Fakfak: Satu Tungku Tiga Batu.

Ikon Fakfak City

Fakfak City menjadi ikon kota Fakfak satu lokasi dengan Satu Tungku Tiga Batu

Wisata Permandian Jalan Baru Fakfak, Murah Meriah

Pantai reklamasi yang digagas oleh Bupati Karateker Mayor, menjadi wisata permandian baru di Fakfak dengan lokasi yang strategis dan ekonomis.

Kamis, 13 September 2018

MEMBANGUN SEMANGAT NASIONALISME MELALUI LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA TIGA STANZA


Oleh Hesbon F. Nainggolan, S.I.P., M.Pd.[1]

A.    PENDAHULUAN

Semua negara pasti memiliki lagu kebangsaan. Bahkan negara-negara yang belum merdeka pun sudah menciptakan lagu yang digunakan sebagai penyemangat pengorbanan untuk merdeka. Indonesia adalah salah satu bangsa yang sudah memiliki lagu kebangsaan sebelum merdeka. Lagu Indonesia Raya Ciptaan Wage Rudolf Soepratman pertama kali dinyanyikan pada tanggal 28 Oktober 1928 pada saat Kongres Pemuda II di Batavia[2]. Lagu ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme seluruh nusantara di Indonesia yang mendukung ide satu "Indonesia" sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah menjadi beberapa koloni.
Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh suratkabar Sin Po, sedangkan rekaman pertamanya dimiliki oleh seorang pengusaha bernama Yo Kim Tjan.
Setelah dikumandangkan tahun 1928 di hadapan para peserta Kongres Pemuda II dengan biola, pemerintah kolonial Hindia Belanda segera melarang penyebutan lagu kebangsaan bagi Indonesia Raya. Meskipun demikian, para pemuda tidak gentar. Mereka menyanyikan lagu itu dengan mengucapkan "Mulia, Mulia!" (bukan "Merdeka, Merdeka!") pada refrein. Akan tetapi, tetap saja mereka menganggap lagu itu sebagai lagu kebangsaan. Selanjutnya lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan pada setiap rapat partai-partai politik. Setelah Indonesia merdeka, lagu itu ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan perlambang persatuan bangsa.
Stanza pertama dari Indonesia Raya dipilih sebagai lagu kebangsaan ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Indonesia Raya dimainkan pada upacara bendera. Bendera Indonesia dinaikkan dengan khidmat dan gerakan yang diatur sedemikian supaya bendera mencapai puncak tiang bendera ketika lagu berakhir. Upacara bendera utama diadakan setiap tahun pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Upacara ini dipimpin oleh Presiden Indonesia. Setiap orang yang hadir pada saat Lagu Kebangsaan diperdengarkan dan/atau dinyanyikan, wajib berdiri tegak dengan sikap hormat.
Dalam proses berjalannya waktu, Indonesia Raya mengalami perubahan baik isi maupun penulisan bahasa. Tahun 1958, lirik lagu Indonesia Raya ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 1958 dengan tiga ayat atau stanza. Perubahan kedua direkam secara digital di Australia bertepatan pada Kerusuhan Mei 1998 yang diaransemen oleh Jos Cleber yang tersimpan di RRIJakarta oleh Victoria Philharmonic Orchestra di bawah konduktor oleh Addie Muljadi Sumaatmadja yang berkerjsama oleh Twilite Orchestra yang diletak debut album pertama oleh Simfoni Negeriku yang durasi selama 1-menit 47-detik pada tahun 1997.
Secara hukum sesuai dengan PP No. 44 Tahun 1958, eksistensi Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan Indonesia sudah sangat kuat. Hal tersebut diperjelas dalam UU No. 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta lagu Kebangsaan. Pada pasal 1 ayat 4 disebut: Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Kemudian pada pasal 58 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa:
1)      Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman
2)      Lagu Kebangsaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Undang-Undang ini.
Pada lampiran UU No. 24 Tahun 2009, Indonesia Raya terdiri atas tiga Stanza, terlampir[3]. Tiap stanza mempunyai makna tersendiri yang tujuannya menggugah rasa kebangsaan setiap orang yang mampu memahami dan menyanyikannya. Tiap stanza memberi semangat dan menggambarkan Indonesia yang luas, kaya dan terdiri atas pulau-pulau. Intinya lagu kebangsaan Indonesia Raya diciptakan oleh W.R. Supratman untuk menggugah semangat kebangsaan yang pada masa itu masih di bawah pemerintahan kolonial Belanda. Yang menjadi masalah adalah, Indonesia Raya saat ini kurang dimaknai oleh hampir setiap anak bangsa. Indonesia Raya hanya dinyanyikan pada saat upacara bendera atau pada hari-hari besar nasional. Indonesia raya yang dinyanyikan pun hanya stanza satu. Sementara stanza dua dan stanza tiga hampir tidak pernah dinyanyikan. Yang menjadi pertanyaan adalah,
1.      Apakah Anda bisa menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza dengan baik?
2.      Apa makna Indonesia Raya stanza demi stanza?
3.      Apakah Indonesia Raya masih relevan?

B.     PEMBAHASAN
Setiap hari, Indonesia Raya pasti kita dengar, baik di televisi, di Radio ataupun di pembukaan acara resmi lembaga negara maupun swasta. Indonesia Raya yang kita dengar pasti sudah sangat kita hafal dan bahkan menjadi sangat biasa seolah tanpa makna. Pada tiap pembuka siaran televisi, Indonesia Raya diperdengarkan dengan iringan musik, ada juga yang menyanyikan diiringi musik. Pada setiap hari Senin, hampir di semua sekolah dari SD sampai SMU yang melakukan Upacara Bendera pasti menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lagu Indonesia Raya menjadi lagu Wajib yang dinyanyikan saat menaikkan bendera Merah Putih. Biasanya, Indonesia Raya dinyanyikan oleh kelompok paduan suara, sementara peserta upacara lainnya ikut berperan dengan memberi hormat pada bendera merah putih yang sedang dinaikkan. Lagu kebangsaan Indonesia Raya juga sudah diperkenalkan oleh guru-guru saat duduk di bangku TK. Maka sangat diyakini setiap anak bangsa di Indonesia pasti tahu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Yang perlu dijawab adalah, apakah Anda bisa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya?

1)      Indonesia Raya Tiga Stanza
Indonesia Raya satu stanza yang selama ini dinyanyikan sudah benar atau masih belum lengkap? Jika selama ini Indonesia Raya yang dinyanyikan hanya stanza satu, maka lagu kebangsaan yang dinyanyikan sudah benar tetapi belum lengkap. Karena Indonesia Raya ada tiga stanza. Untuk itulah, perlu disosialisasikan agar Indonesia Raya dinyanyikan secara utuh. Bukan sepenggal atau sepertiga. Menyanyikan Indonesia Raya secara utuh akan memberi makna yang berbeda dibandingkan dengan menyanyikan hanya sepertiga (satu stanza saja). Selain itu, jika sepertiga dari kebutuhan badan saja yang dipenuhi sementara dua pertiga lainnya diabaikan apakah aktivitas dalam tubuh akan normal? Jika sepertiga lagu kebangsan Indonesia Raya dinyanyikan, maka makna Indonesia Raya pun menjadi kurang lengkap. Padahal tiap stanza yang diciptakan sang maestro Wage Rudolf Supratman memiliki makna yang bergelora. Saking bergeloranya, lagu Indonesia Raya sempat ditentang oleh Belanda[4].

2)      Makna Indonesia Raya
Lagu Indonesia Raya versi lengkap dinilai memiliki makna yang kaya dan indah. Tiap stanza yang diciptikan sang maestro Wage Rudolf Supratman memiliki makna yang bergelora. Seluruh liriknya di tiga stanza tetap relevan dengan kondisi bangsa hingga saat ini[5].

Indonesia Raya Stanza Satu
Indonesia tanah airku, Tanah tumpah darahku,
Disanalah aku berdiri, Djadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku, Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru, Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku, Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rajatku, sem'wanja,
Bangunlah djiwanja, Bangunlah badannja, Untuk Indonesia Raja.

Pada kalimat ‘Marilah kita berseru, Indonesia bersatu’ dan ‘Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya’, itu sangat magnetik dan bergelora untuk semangat persatuan. Apalagi di tengah rasa nasionalisme yang mulai luntur saat ini.

Indonesia Raya Stanza 2
Indonesia, tanah jang mulia, Tanah kita jang kaja,
Disanalah aku berdiri, Untuk s'lama-lamanja.
Indonesia, tanah pusaka, Pusaka kita semuanja,
Marilah kita mendoa, Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnja, Suburlah djiwanja,
Bangsanja, Rajatnja, sem'wanja,
Sadarlah hatinja, Sadarlah budinja, Untuk Indonesia Raja.

Stanza dua ini lebih menonjolkan pendidikan karakter, revolusi mental, etika, dan moralitas. Apalagi pada kalimat ‘Sadarlah hatinya, sadarlah budinya.
Indonesia Raya Stanza 3
Indonesia, tanah jang sutji, Tanah kita jang sakti,
Disanalah aku berdiri, Ndjaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri, Tanah jang aku sajangi,
Marilah kita berdjandji, Indonesia abadi.
S'lamatlah rakjatnja, S'lamatlah putranja,
Pulaunja, lautnja, sem'wanja,
Madjulah Neg'rinja, Madjulah pandunja, Untuk Indonesia Raja.

Stanza tiga memiliki makna relevansinya sangat kuat dengan kondisi saat ini. Pesannya agar kekal abadi dan bangsa ini tak terpecah-pecah. Kalimat ‘Majulah negerinya, majulah pandunya’ itu ada semangat kepemimpinan atau leadership. Karena itu, meski lagu tiga stanza dinyanyikan bisa terlalu panjang butuh lima menit, tetapi akan lebih baik jika dinyanyikan seluruhnya, tiga stanza. Tak hanya siswa tetapi juga para orang tua dan seluruh elemen masyarakat.
3)      Indonesia Raya Tiga Stanza mampu membangkitkan Nasionalisme Bangsa Indonesia
Tulisan ini bukan hanya utopia tetapi fakta. Indonesia Raya yang dinyanyikan satu stanza saja mampu membangkitkan semangat yang bergelora di hati anak bangsa. Misal saat memulai pertandingan olah raga atau olimpiade sains. Jiwa nasionalisme Indonesia terlihat di wajah para atlit atau peserta lomba juga di wajah para penonton yang hadir di lapangan mapun yang hanya menyaksikan di layar televisi. Itu masih satu stanza.
Bagaimana jika dua atau tiga stanza? Pahamilah, stanza dua menggambarkan tanah kita yang mulia dan kaya. Gugusan pulau Indonesia dari Sabang sampai Merauke memiliki Sumber Daya Alam yang tak terkira. Di atas tanah itu, kita berdiri dan tanah itu menjadi warisan pusaka nenek moyang turun temurun. Warisan ini perlu dijaga dan didoakan pasti rakyatnya bahagia. Subur tanaman dibarengi dengan suburnya jiwa serta bangsa dan rakyat. Semua itu kita sadari sebagai kekayaan Indonesia untuk kita semua. Maknai stanza dua ini. Apakah tidak mampu membuat hati Anda merasa nyaman dan tenteram hidup di atas negeri Indonesia Raya ini? Apakah Anda tidak Sadar bahwa Indonesia sungguh-sungguh kolam susu dari Koes Plus?
Bagaimana dengan stanza tiga? Indonesia adalah tanah yang suci, tanah yang sakti. Sehingga siapapun mau menjaganya dengan berseri-seri karena sungguh sangat sayang kepada Indonesia. Setiap orang berani berjanji bahwa Indonesia abadi, baik rakyatnya, putranya, pulaunya, lautnya, semuanya.
Coba nyanyikan lagu Indonesia Raya dengan penuh makna. Hayati satu persatu tiap bait dalam tiga stanza. Tak heran, jika Belanda sangat membenci lagu Indonesia Raya, karena mampu membakar semangat para pejuang kemerdekaan saat itu.
Semestinya, Indonesia Raya harus dinyanyikan secara utuh, bukan sepenggal atau sepertiga. Himbauan Mendikbud Muhajir Efendy tentu menjadi sebuah jalan menuju kebenaran dalam menumbuhkan semangat kebangsaan dan mencintai bangsa ini bagi kita semua. Nyanyikanlah lagu Indonesia Raya dengan tiga stanza minimal setiap hari Senin pada saat upacara bendera. Perkenalkan kembali bahwa lagu kebangsaan Indonesia Raya bukan hanya satu stanza tetapi ada tiga stanza. Bagaimana memperkenalkan Indonesia Raya Tiga Stanza?
Penulis pertama kali mendengar lagu ini dari media sosial yang disiarkan langsung oleh akun Facebook Kemendikbud RI pada tanggal 21 Agustus 2017 saat mendikbud Muhajir Efendy menjadi pembina Upacara di SMP Negeri 11 Jakarta. Sedangkan teks lagu lengkap diperoleh pertama kali lewat WA Grup Komunitas Guru PPKn se Indonesia. Sejak saat itu, penulis giat membagi teks dan lagu Indonesia tiga stanza ke WA Grup yang lain, juga di Facebook pada tanggal 25 Agustus 2017[6], pada akun YouTube penulis di alamat https://www.youtube.com/watch?v=6kIM87sQqYA. Sosialisasi Indonesia Raya penulis lakukan di lingkungan terkecil mulai dari rumah tangga (anak-anak yang masih usia TK dan SD) serta istri yang juga seorang guru, kemudian di lingkungan sekolah yaitu di SMA Negeri 1 Kokas. Sosialisasi dilakukan bukan hanya kepada siswa, tetapi diawali kepada kepala Sekolah dan Guru. Pada SMA Negeri 1 Kokas, Indonesia Raya tiga stanza pertama kali baru berhasil dinyanyikan pada upacara bendera Senin, 2 Oktober 2017[7]. Walaupun dengan susah payah, namun Indonesia Raya tiga stanza telah berhasil dinyanyikan oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Kokas tanpa diiringi oleh musik.
Sosialisasi bukan berjalan mudah, karena sebagian guru menganggap Indonesia Raya tersebut telah diubah oleh Mendikbud, dan ada juga yang menyebut bahwa Mendikbud mulai merusak negara. Ada juga yang mengeluh, tiga stanza terlalu lama, bagaimana cara menyesuaikan bendera, terlalu lama berdiri menghormat bendera, dan masih banyak keluhan yang diterima oleh penulis. Keluhan itu pasti muncul karena belum memahami makna yang terkadung dalam lagu Indonesia Raya.
   
C.     KESIMPULAN
Lagu kebangsaan Indonesia Raya wajib dinyanyikan pada saat Upacara, pada saat memulai kegiatan resmi negara maupun daerah, kegiatan kedinasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi sosial kemasyarakatan. Lagu Indonesia Raya tiga stanza memiliki makna sebagai berikut:
1)      Stanza satu: memiliki makna magnetik dan bergelora untuk semangat persatuan. Apalagi di tengah rasa nasionalisme yang mulai luntur saat ini.
2)      Stanza dua lebih menonjolkan pendidikan karakter, revolusi mental, etika, dan moralitas. Apalagi pada kalimat ‘Sadarlah hatinya, sadarlah budinya.
3)      Stanza tiga memiliki makna relevansinya sangat kuat dengan kondisi saat ini. Pesannya agar kekal abadi dan bangsa ini tak terpecah-pecah. Kalimat ‘Majulah negerinya, majulah pandunya’ itu ada semangat kepemimpinan atau leadership. Karena itu, meski lagu tiga stanza dinyanyikan bisa terlalu panjang butuh lima menit, tetapi akan lebih baik jika dinyanyikan seluruhnya, tiga stanza. Tak hanya siswa tetapi juga para orang tua dan seluruh elemen masyarakat.
Dengan menyanyikan Indonesia Raya tiga stanza diharapkan akan terbangun semangat kebangsaan yang bergelora di dalam sanubari setiap manusia Indonesia.




DAFTAR REFERENSI


UU No. 24 Tahun 2009, menjadi dasar hukum secara konstitusional lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang dapat dinyanyikan satu stanza maupun tiga stanza.








Lampiran Indonesia Raya Tiga Stanza

Stanza 1:
Indonesia Tanah Airkoe Tanah Toempah Darahkoe
Di sanalah Akoe Berdiri Djadi Pandoe Iboekoe
Indonesia Kebangsaankoe Bangsa Dan Tanah Airkoe
Marilah Kita Berseroe Indonesia Bersatoe
Hidoeplah Tanahkoe Hidoeplah Negrikoe
Bangsakoe Ra'jatkoe Sem'wanja
Bangoenlah Djiwanja Bangoenlah Badannja
Oentoek Indonesia Raja

(Reff: Diulang 2 kali, red)
Indonesia Raja Merdeka Merdeka Tanahkoe Negrikoe Jang Koetjinta
Indonesia Raja Merdeka Merdeka Hidoeplah Indonesia Raja

Stanza 2:
Indonesia Tanah Jang Moelia Tanah Kita Jang Kaja
Di sanalah Akoe Berdiri Oentoek Slama-Lamanja
Indonesia Tanah Poesaka P'saka Kita Semoeanja
Marilah Kita Mendo'a Indonesia Bahagia
Soeboerlah Tanahnja Soeboerlah Djiwanja Bangsanja Ra'jatnja Sem'wanja
Sadarlah Hatinja Sadarlah Boedinja Oentoek Indonesia Raja

(Reff: Diulang 2 kali, red)
Indonesia Raja Merdeka Merdeka Tanahkoe Negrikoe Jang Koetjinta
Indonesia Raja Merdeka Merdeka Hidoeplah Indonesia Raja

Stanza 3:
Indonesia Tanah Jang Seotji Tanah Kita Jang Sakti
Di sanalah Akoe Berdiri 'Njaga Iboe Sedjati
Indonesia Tanah Berseri Tanah Jang Akoe Sajangi
Marilah Kita Berdjandji Indonesia Abadi
S'lamatlah Ra'jatnja S'lamatlah Poetranja Poelaoenja
Laoetnja Sem'wanja Madjoelah Negrinja Madjoelah Pandoenja
Oentoek Indonesia Raja
(Reff: Diulang 2 kali, red)
Indonesia Raja Merdeka Merdeka Tanahkoe Negrikoe Jang Koetjinta
Indonesia Raja Merdeka Merdeka Hidoeplah Indonesia Raja.










[1] Hesbon F. Nainggolan, S.I.P., M.Pd. adalah guru PPKn pada SMA Negeri 1 Kokas Fakfak Papua Barat.
[2] https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Raya
[3] UU No. 24 Tahun 2009, menjadi dasar hukum secara konstitusional lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang dapat dinyanyikan satu stanza maupun tiga stanza.
[4] https://www.jawapos.com/read/2017/08/14/150712/membedah-makna-terdalam-dari-tiap-stanza-lagu-indonesia-raya