Saat ini melalui pemanfaatan terbuka dan jarak jauh, sistem pembelajaran memberi manfaat dan memudahkan guru dalam proses pembelajaran. Pembelajaran klasik yang melulu menggunakan buku kurang relevan bagi perkembangan zaman saat ini. Inovasi pendidikan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi menjadi satu kekuatan dan modal dasar yang dibangun dan dikembangkan di Seamolec. Modal dasar dimaksud adalah perkembangan teknologi digital yang sudah merengsek hingga ke seluruh pelosok dunia, termasuk ke kampung-kampung. Contoh, hampir semua siswa di sekolah memiliki handphone. Sementara aturan sekolah masih melarang menggunakan handphone. Jika sekolah masih melarang siswa membawa HP, sudah tidak zamannya lagi. Tetapi bukan berarti siswa menjadi bebas menggunakan hp seenak perut di sekolah. Jika diizinkan membawa hp, tentunya ada aturan yang harus diikuti. Yang menjadi kekuatiran bagi pihak sekolah jika siswa membawa hp, maka siswa tidak akan konsentrasi belajar, atau siswa akan mudah mengakses situs-situs porno, apalagi jika di sekolah tersedia jaringan wifi gratis.
Kekuatiran dapat dikurangi dengan mendesain aturan yang sesuai dengan kondisi. Misal, jika guru tertentu tidak mengizinkan menggunakan hp, maka tidak ada alasan bagi siswa untuk menggunakan hp sampai waktu pembelajaran pada guru yang bersangkutan berakhir.
Mari, kita membuka mata dengan melihat fakta di tengah hiruk pikuk perkembangan teknologi. Mari kita hitung berapa lama waktu digunakan anak-anak untuk melihat hp mereka, mulai dari bangun pagi, saat sarapan pagi, sebelum berangkat sekolah, di angkot, sepulang sekolah, sebelum tidur hingga saat tidur pun, hp tidak lepas dari genggaman anak-anak. Media sosial sudah menjadi trend bagi hampir semua orang untuk sekedar menampilkan eksistensi dirinya setiap saat, baik di rumah, di sekolah, dan di mana aja.
Nah, jika sekolah terlalu kaku dengan aturan DILARANG MEMBAWA HP, maka sekolah sudah ketinggalan selangkah dari siswa. Sebaiknya kita manfaatkan keberadaan hp di setiap anak. Kita arahkan saja agar siswa menggunakan hp dengan benar. Kita berikan alamat website yang akan digunakan seperti edmodo, internet positif, dan menggunakan media sosial dengan benar. Pemikiran inilah yang dikembangkan Seamolec dengan berinovasi mengubah konsep belajar teksbook menjadi konsep belajar digital dengan menggunakan Edmodo.
Edmodo
Edmodo tidak berbeda jauh dengan media sosial lain seperti Facebook, Twitter, Instagram, WA, Line dll. Bedanya, Edmodo didesain sebagai media sosial yang tergabung dalam kelompok pertemanan dan memiliki fitur untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Fasilitas Edmodo terdiri atas Library, Kuis, Tugas, dan statistik analisa butir soal dalam model grafik. Tuntutan dalam pelatihan Edmodo, setiap peserta harus mampu mengimplementasikan edmodo kepada siswa dan teman-teman guru di sekolah. Akhir dari kegiatan pelatihan kelas digital edmodo adalah seminar untuk menampilkan akun siswa yang bergabung dengan guru, soal-soal yang telah dibuat dalam Kuis dengan empat tipe soal, serta menampilkan foto-foto implementasi pembelajaran. Jangkauan pembelajaran Edmodo tidak terbatas hingga ke pelosok Indonesia. Pembelajaran Edmodo yang diperkenalkan Seamolec dilakukan melalui vicon (video konferensi). Vicon dilakukan menggunakan aplikasi webex dapat mempertemukan ratusan peserta bahkan hingga 1000 peserta dalam satu konferensi.
Gambar tampilan salah satu Grup Edmodo
Hingga saat ini, pelatihan Digital yang dilakukan Seamolec mengajarkan penggunaan media pembelajaran online Edmodo sudah pada Batch 4. Antusiasme peserta dari guru se-Indonesia untuk mengikuti pelatihan Edmodo Batch 4 sungguh luar biasa hingga banyak yang harus diantrikan pada Batch 5 (September 2016).
Videoscribe
Selain Edmodo, tim Seamolec juga memperkenal pembuatan media pembelajaran dengan Animasi Drawing. Aplikasi yang digunakan adalah Videoscribe. Tujuan pembelajaran Animasi Drawing adalah agar guru mampu membuat media pembelajaran dengan video animasi sesuai materi/tema pelajaran. Sehingga pembelajaran tidak lagi teks book banget dan menjadi menyenangkan. Disadari bahwa pembelajaran teks book sangat membosankan jika tidak diselingi dengan media belajar visual. Kemampuan siswa mengingat pelajaran pun akan lebih tinggi pada pembelajaran yang menggunakan media digital dibanding pembelajaran menggunakan buku pelajaran saja.
Proses pembelajaran Videoscribe sama dengan Edmodo, yaitu melalui vicon yang dilaksakan di malam hari. Hasilnya, peserta harus mampu membuat video pembelajaran yang diupload ke YouTube dan Facebook.
Terobosan Seamolec dalam memperkenal Edmodo dan Animasi Drawing dengan melakukan pelatihan kepada guru se Indonesia patut diacungi jempol. Terlebih lagi pelatihan dibawah bimbingan mentor-mentor yang profesional mampu membagi ilmu seraya menjalin silaturahmi nan indah antara peserta dan mentor.
Sekian dulu
Dari kompleks ABG (anak belakang gereja)
twitter: https://twitter.com/hesbon75
fb: https://www.facebook.com/hesbon.nainggolan
0 komentar:
Posting Komentar